Definisi Karya Ilmiah
Karya Ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan hasil-hasil penelitian ilmiah yang telah dilakukannya. Karya ilmiah juga biasa disebut karangan ilmiah. Menurut Brotowidjoyo karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodolog penulisan yang baik dan benar.
Adapun jenis karangan ilmiah yaitu:
1.
Makalah: karya tulis yang menyajikan suatu
masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat
empiris-objektif (menurut bahasa, makalah berasal dari bahasa Arab yang berarti
karangan).
2.
Kertas kerja: makalah yang memiliki tingkat
analisis lebih serius, biasanya disajikan dalam lokakarya.
3.
Skripsi: karya tulis ilmiah yang mengemukakan
pendapat penulis berdasar pendapat orang lain
4.
Tesis: karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih
mendalam daripada skripsi.
5.
Disertasi: karya tulis ilmiah yang mengemukakan
suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasar data dan fakta yang
sahih dengan analisi yang terinci.
Menurut http://www.geocities.com/liacybercampus/pedomanskripsi, karya ilmiah ada dua jenis, yaitu :
·
Karangan ilmiah, yaitu salah satu jenis karangan
yang berisi serangkaian hasil pemikiran yang
diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya.
diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya.
·
Laporan ilmiah, yaitu suatu wahana penyampaian
berita, informasi, pengetahuan,atau gagasan dari seseorang kepada orang
lain. Laporan ini dapat berbentuk lisan dan dapat berbentuk tulisan. Laporan
yang disampaikan secara tertulis merupakan suatu karangan.. Jika laporan ini
berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh dari hasil penelitian,
pengamatan ataupun peninjauan, maka laporan ini termasuk jenis karangan ilmiah.
Dengan kata lain, laporan ilmiah ialah sejenis karangan ilmiah yang mengupas
masalah ilmu pengetahuan dan telnologi yang sengaja disusun untuk disampaikan
kepada orang-orang tertentu dan dalam kesempatan tertentu.
Ciri – Ciri Karya Ilmiah
Ciri-ciri sebuah karya
ilmiah dapat dikaji dari minimal empat aspek, yaitu :
1.
struktur sajian,
2.
komponen dan substansi,
3.
sikap penulis, dan
4.
penggunaan bahasa.
Struktur sajian karya
ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian
inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke
bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin
disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup
merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak
lanjut gagasan tersebut.
Komponen karya ilmiah
bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung
pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang
dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak. Sikap penulis dalam karya
ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa
impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata
ganti orang pertama atau kedua. Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah
bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang
efektif dengan struktur yang baku.
Apa pun jenis karya ilmiah yang ditulis oleh ilmuwan atau
akademisi – sebagaimana telah diuraikan pada bagian sebelumnya – harus mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut.
·
Objektif. Keobjektifan ini menampak pada
setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya,
tidak dimanipulasi. Juga, setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan
berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa
pun dapat mengecek kebenaran dan keabsahanya.
·
Netral. Kenetralan ini bisa terlihat pada
setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu
baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu,
pernyataan-pernyataan yang bersifat ‘mengajak’, ‘membujuk’, atau ‘mempengaruhi’
pembaca dihindarkan.
·
Sistematis. Uraian yang terdapat pada
karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan tertentu,
misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya. Dengan cara
demkian, pembaca akan bisa mengikutinya dengan mudah alur uraiannya.
·
Logis. Kelogisan ini bisa dilihat dari
pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Kalau
bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola induktif;
sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan
pola deduktif.
·
Menyajikan fakta (bukan emosi atau
perasaan). Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus
faktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan yang
emosional (menggebu-gebu seperti orang berkampanye, perasaan sedih seperti
orang berkabung, perasaan senang seperti orang mendapatkan hadiah, dan perasaan
marah seperti orang bertengkar) hendaknya dihindarkan.
Tahap-tahap penulisan karya ilmiah
Sebelum ingin menulis karya ilmiah, sebaiknya kita
haruslah memperhatikan tahapan-tahapan dalam penulisan karya ilmiah. Tahap
persiapan mencakup kegiatan menemukan masalah atau mengajukan masalah yang akan
dibahas dalam penelitian. Masalah yang ditemukan itu didukung oleh latar
belakang, identifikasi masalah, batasan, dan rumusan masalah.
Tahapan Penulisan Ilmiah
Tahapan Penulisan Ilmiah
1. Tahap
Pemilihan Topik atau Pokok Bahasan
2. Tahap
Pengumpulan Informasi dan Bahan
3. Tahap
Evaluasi Informasi dan Bahan
4. Tahap
Pengelolaan Pokok-pokok Pikiran
5. Tahap
Penulisan
6. Tahap
Penyuntingan
Hal penting dalam penulisan ilmiah:
a.
Gaya penulisan dalam membuat pernyataan ilmiah
harus jelas dan tepat dalam penyampaian pesan yang bersifat reproduktif dan
impersonal.
b.
Teknik notasi dalam menyebutkan sumber dari
pengetahuan ilmiah yang dipergunakan dalam penulisan
c.
Penulisan ilmiah harus menggunakan bahasa yang
baik dan benar.
d.
Karena bersifat reproduktif, penerima pesan
harus mendapat kopi yang sama dengan si pemberi pesan.
e.
Karena bersifat impersonal, tulisan ilmiah tidak
boleh menggunakan pernyataan yang menggunakan kata ganti penulisnya.
f.
Dalam tulisan ilmiah, sering digunakan kalimat
pasif.
g.
Pembahasan secara ilmiah mengharuskan kita
berpaling kepada pengetahuan-pengetahuan ilmiah sebagai premis argumentasi
(sumber kutipan).
h.
Teknik notasi ilmiah dapat menggunakan catatan
kaki, tapi lebih disarankan menggunakan teknik kutipan dan umber rujukan.
Keterampilan yang diperlukan dalam menulis ilmiah :
·
Keterampilan bahasa (ejaan, pilihan dan bentikan
kata, kalimat, paragraf)
·
Keterampilan penyajian (sistematika penyajian
judul, subjudul, sub-subjudul)
·
Keterampilan perwajahan (format, ukuran kertas,
jenis kertas, tipe huruf, penjilidan, bibliografi, apendiks, lampiran).
Anjuran dalam membuat kerya ilmiah :
·
Lakukan penelitian/pengamatan untuk mencari
bukti penunjang yang mendukung topik tulisan
·
Tunjukkan adanya kematangan berpikir
·
Bersikaplah sadar akan adanya perbedaan
pendapat/ pandangan dari orang lain terhadap topik tulisannya
·
Gunakan nada positif dan menghindari
keragu-raguan
·
Berasumsilah bahwa pembaca itu pandai
Hal yang harus di hindari dalam penulisan karya ilmiah :
1)
Jangan membuat pembaca bosan
2)
Jangan memberikan informasi yang tidak perlu
3)
Jangan
membuat bingung pembaca
4)
Jangan
menyerang pembaca yang tidak sependapat
5)
Jangan
mengecewakan pembaca
6)
Jangan
menggunakan nada yang bersifat apologi terhadap hal yang ditulisnya
7)
Jangan
menyampaikan masalah/kasus dengan pernyataan yang berlebihan
8)
Jangan
menggunakan bahasa yang ekstrim dan emosional
Referensi :