Pages

Jumat, 04 Maret 2011

Selulitis (Cellulitis)

Selulitis (Cellulitis) merupakan infeksi bakteri pada jaringan subkutan yang, pada orang-orang dengan imunitas normal, biasanya disebabkan oleh Streptococcus pyrogenes. ‘Erisipelas’ adalah istilah untuk selulitis streptokokus yang superfisial di mana tepinya berbatas tegas. Kadang-kadang, bakteri lain ikut terlibat. Haemophilus influenzae merupakan penyebab yang penting dari selulitis fasial pada anak-anak, yang sering berhubungan dengan otitis media ipsilateral. Pada orang-orang dengan imunokompromasi (immunocom-promised), berbagai macam bakteri mungkin menyebabkan selulitis.

Selulitis sering terjadi pada tungkai, walaupun bisa terdapat pada bagian lain tubuh. Erisipelas biasanya terjadi di daerah muka. Organisme penyebab bisa masuk ke dalam kulit melalui lecet-lecet ringan atau retakan kulit pada jari kaki yang terkena tines pedis, dan pada banyak kasus, ulkus pada tungkai merupakan pintu masuk bakteri. Faktor predesposisi yang sering adalah edema tungkai, dan selulitis banyak didapatkan pada orang tua yang sering mengalami edema tungkai yang berasal dari jantung, vena, dan limfe.


Daerah yang terkena menjadi eritema, terasa panas dan bengkak, serta terdapat lepuhan-lepuhan dan daerah nekrosis. Pasien menjadi demam dan merasa tidak enak badan. Bisa terjadi kekakuan, dan pada orang tua dapat terjadi penurunan kesadaran. Bila diduga selulitis disebabkan oleh streptokokus, yang hanya dapat diobati dengan penisilin, maka mulailah dengan memberi benzilpenisilin intravena. Bila tungkai terserang, istirahat di tempat tidur merupakan hal yang penting dalam pengobatan. Bila berkembang menjadi nekrosis jaringan yang luas, maka perlu dilakukan tindakan bedah untuk mengangkat jaringan nekrotik tadi (debridement).

Keadaan yang sangat parah, di mana terjadi selulitis yang dalam, yang jugs mengenai fascia dan otot, disebut ‘necrotizing fasciitis’. Pada beberapa tahun yang lalu kelainan ini menjadi terkenal ketika hal ini menarik perhatian pers terkemuka di lnggris dan diberitakan sebagai disebabkan oleh ‘virus pemakan daging’. Hal ini berhubungan dengan nekrosis jaringan yang luas dan toksemia yang parah, yang bisa cepat menyebabkan kematian, kecuali bila segera dilakukan tindakan, termasuk dilakukannya eksisi jaringan yang terkena.

Beberapa pasien mengalami selulitis yang sering kambuh, di mana setiap episode merusak saluran limfe yang kemudian akan menyebabkan edema. Kasus ini bisa diatasi dengan memberikan penisilin V oral untuk pencegahan atau eritromisin untuk mencegah terjadinya serangan lebih lanjut.


MANUSIA

1.POSISI MANUSIA DI ANTARA MAKHLUK LAIN

Dapat di saksikan oleh mata di atas bumi ini dapat dibedakan atas empat macam yang menggambarkan suatu tingkatan, yaitu benda mati, tumbuh-tumbuhan, binatang dan manusia.
Benda mati yang merupakan anorganisme mempunyai ciri-ciri tetap dan statis. Tetap dalam arti tidak bertambah dan berkembang biak.
Tumbuh-tumbuhan merupakan organisme dan mempunyai tingkatan yang lebih tinggi daripada benda mati. Berkembang dari tingkatan kecilke besar dan memiliki ciri-ciri kehidupan antara lain mampu mengadakan metabolisme, yaitu pengambilan dan penggunaan makanan, mampu mengadakan pernapasan atau respirasi,mampu mengadakan reaksi terhadap rangsangan dengan tujuan untuk mempertahankan diri, mampu mengadakan pertumbuhan melalui daur kehidupan,dan mampu berkembangbiak atau reproduksi.
Binatang merupakan organisme yang mempunyai tingkat lebih tinggi daripada tumbuhan.Dapat bergerak menurut kehendaknya sehingga dapat berpindah-pindah. Peralatan tubuhnya berkembang sesuai dengan lingkungan hidupnya,misalnya yang hidup di air dilengkapi dengan sirip untuk berenang dan insang untuk bernafas.Sedangkan yang hidup di daratan dilengkapi dengan kaki untuk berjalan, paru-paru untuk bernafas ,dan lain-lain.
Manusia secara biologis juga termasuk binatang ,khususnya binatang menyusui. Tetapi, karena manusia makin sadar akan kelebihannya daripada binatang dan supaya lebih terasa sifat manusiawinya maka dalam ilmu pengetahuan sosial, manusia dipisahkan dari binatang.
Perbedaan tingkatan benda mati, tumbuhan, binatang, dan manusia juga menimbulkan perbedaan tingkatan tingkah laku.Banyak kelebihan manusia dibandingkan dengan binatang sehingga memungkinkan manusia menciptakan kebudayaan.
Dalam tingkat tingkah laku ini, manusia menyembah kepada Sang Penciptanya menuruti apa yang diperintahnya, menghindari diri dari larangan-Nya sesuai dengan agama yang diyakininya. Dalam tingkat inilah benda mati dan makhluk hidup lainnya tidak mungkin menyamai, apalagi melebihi manusia. Bahwa manusia dibandingkan dengan benda mati ataupun makhluk hidup yang lain selalu menempati posisi teratas.

2.ASPEK-ASPEK MANUSIA

Manusia terdiri atas dua aspek: tubuh dan jiwa. Tubuh yang tidak disertai jiwa bukanlah tubuh manusia, tetapi mayat.Sebaliknya, jiwa tanpa tubuh yang tak nampak dikatakan setan atau jin. Sehingga aspek tubuh dan jiwa sebagai salah satu kesatuan yang utuh.
Tubuh atau jasmani bersifat materi, dapat dilihat, diraba, dan dirasa sehingga wujudnya nyata atau konkret. Tetapi tidak abadi. Sedangkan jiwa atau rohani sifatnya abadi. Karena, begitu jiwa meninggalkan tubuh ia akan kembali ke asalnya, yaitu Tuhan secara abadi dan tidak mengalami kehancuran.
Tubuh manusia dibagi atas tiga besar: kepala, badan, dan anggota badan.Majunya ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan manusia makin tahu tentang tubuhnya, seperti sistem syaraf, darah merah dan darah putih, serta sel-sel yang jumlahnya jutaan. Namun, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi itu tidak secara otomatis berhasil membuka tabir rahasia jiwa manusia.
Jiwa tidak tampak oleh mata karena sifatnya yang abstrak. Tubuh dan jiwa dapat diperbandingkan dengan rumah dan penghuninya.
a. Aliran Materialisme
   Aliran materialisme berpendapat bahwa yang penting adalah tubuh manusia. Salah seorang tokohnya adalah Ludwig Feuerbach (1804-1872).
b. Aliran Spiritualisme
   Aliran spiritualisme berpendapat bahwa yang terpenting pada diri manusia adalah (psyche). Tokohnya antara lain Plato (427-347 SM).
c. Aliran Dualisme 
   Aliran dualisme berpendapat bahwa tubuh dan jiwa sama pentingnya. Tokohnya, antara lain Rene Descartes (1596-1650).
 
3. DAYA MANUSIA

Manusia,lebih-lebih pada masa dibawah lima tahun (balita), kondisinya sangat lemah bila dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya. Setelah melalui proses pematangan, terutama pendidikan, manusia menjadi raja dunia memiliki sejumlah kemampuan yang khas sehingga manusia di tempatkan di tingkat teratas.
a. Akal dan Inteligensi
b. Perasaan dan Emosi
c. Kemampuan (Konasi)
d. Fantasi
e. Perilaku

4. TIPOLOGI MANUSIA

Tipologi adalah pengetahuan yang mencoba menggolong-golongkan manusia atas dasar kepribadian. Secara garis besarnya, pribadi manusia terdiri atas individualitas biologis dan individualitas psikologis, atau seperti telah berulang kali dikemukakan bahwa setiap manusia memiliki dua aspek, yaitu aspek yang bersifat jasmaniah dan aspek rohaniah.
Seorang pemikir Yunani kuno dan murid Hypocrates (ahli kedokteran) yang bernama Claudius Galenus (129-200).Claudius menyebutkan adanya empat tipe manusia, yaitu :
a. Sanguinikus
b. Melankholikus
c. Kholerikus
d. Flegmatikus