1.POSISI MANUSIA DI ANTARA MAKHLUK LAIN
Dapat di saksikan oleh mata di atas bumi ini dapat dibedakan atas empat macam yang menggambarkan suatu tingkatan, yaitu benda mati, tumbuh-tumbuhan, binatang dan manusia.
Benda mati yang merupakan anorganisme mempunyai ciri-ciri tetap dan statis. Tetap dalam arti tidak bertambah dan berkembang biak.
Tumbuh-tumbuhan merupakan organisme dan mempunyai tingkatan yang lebih tinggi daripada benda mati. Berkembang dari tingkatan kecilke besar dan memiliki ciri-ciri kehidupan antara lain mampu mengadakan metabolisme, yaitu pengambilan dan penggunaan makanan, mampu mengadakan pernapasan atau respirasi,mampu mengadakan reaksi terhadap rangsangan dengan tujuan untuk mempertahankan diri, mampu mengadakan pertumbuhan melalui daur kehidupan,dan mampu berkembangbiak atau reproduksi.
Binatang merupakan organisme yang mempunyai tingkat lebih tinggi daripada tumbuhan.Dapat bergerak menurut kehendaknya sehingga dapat berpindah-pindah. Peralatan tubuhnya berkembang sesuai dengan lingkungan hidupnya,misalnya yang hidup di air dilengkapi dengan sirip untuk berenang dan insang untuk bernafas.Sedangkan yang hidup di daratan dilengkapi dengan kaki untuk berjalan, paru-paru untuk bernafas ,dan lain-lain.
Manusia secara biologis juga termasuk binatang ,khususnya binatang menyusui. Tetapi, karena manusia makin sadar akan kelebihannya daripada binatang dan supaya lebih terasa sifat manusiawinya maka dalam ilmu pengetahuan sosial, manusia dipisahkan dari binatang.
Perbedaan tingkatan benda mati, tumbuhan, binatang, dan manusia juga menimbulkan perbedaan tingkatan tingkah laku.Banyak kelebihan manusia dibandingkan dengan binatang sehingga memungkinkan manusia menciptakan kebudayaan.
Dalam tingkat tingkah laku ini, manusia menyembah kepada Sang Penciptanya menuruti apa yang diperintahnya, menghindari diri dari larangan-Nya sesuai dengan agama yang diyakininya. Dalam tingkat inilah benda mati dan makhluk hidup lainnya tidak mungkin menyamai, apalagi melebihi manusia. Bahwa manusia dibandingkan dengan benda mati ataupun makhluk hidup yang lain selalu menempati posisi teratas.
2.ASPEK-ASPEK MANUSIA
Manusia terdiri atas dua aspek: tubuh dan jiwa. Tubuh yang tidak disertai jiwa bukanlah tubuh manusia, tetapi mayat.Sebaliknya, jiwa tanpa tubuh yang tak nampak dikatakan setan atau jin. Sehingga aspek tubuh dan jiwa sebagai salah satu kesatuan yang utuh.
Tubuh atau jasmani bersifat materi, dapat dilihat, diraba, dan dirasa sehingga wujudnya nyata atau konkret. Tetapi tidak abadi. Sedangkan jiwa atau rohani sifatnya abadi. Karena, begitu jiwa meninggalkan tubuh ia akan kembali ke asalnya, yaitu Tuhan secara abadi dan tidak mengalami kehancuran.
Tubuh manusia dibagi atas tiga besar: kepala, badan, dan anggota badan.Majunya ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan manusia makin tahu tentang tubuhnya, seperti sistem syaraf, darah merah dan darah putih, serta sel-sel yang jumlahnya jutaan. Namun, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi itu tidak secara otomatis berhasil membuka tabir rahasia jiwa manusia.
Jiwa tidak tampak oleh mata karena sifatnya yang abstrak. Tubuh dan jiwa dapat diperbandingkan dengan rumah dan penghuninya.
a. Aliran Materialisme
Aliran materialisme berpendapat bahwa yang penting adalah tubuh manusia. Salah seorang tokohnya adalah Ludwig Feuerbach (1804-1872).
b. Aliran Spiritualisme
Aliran spiritualisme berpendapat bahwa yang terpenting pada diri manusia adalah (psyche). Tokohnya antara lain Plato (427-347 SM).
c. Aliran Dualisme
Aliran dualisme berpendapat bahwa tubuh dan jiwa sama pentingnya. Tokohnya, antara lain Rene Descartes (1596-1650).
Aliran dualisme berpendapat bahwa tubuh dan jiwa sama pentingnya. Tokohnya, antara lain Rene Descartes (1596-1650).
3. DAYA MANUSIA
Manusia,lebih-lebih pada masa dibawah lima tahun (balita), kondisinya sangat lemah bila dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya. Setelah melalui proses pematangan, terutama pendidikan, manusia menjadi raja dunia memiliki sejumlah kemampuan yang khas sehingga manusia di tempatkan di tingkat teratas.
a. Akal dan Inteligensi
b. Perasaan dan Emosi
c. Kemampuan (Konasi)
d. Fantasi
e. Perilaku
4. TIPOLOGI MANUSIA
Tipologi adalah pengetahuan yang mencoba menggolong-golongkan manusia atas dasar kepribadian. Secara garis besarnya, pribadi manusia terdiri atas individualitas biologis dan individualitas psikologis, atau seperti telah berulang kali dikemukakan bahwa setiap manusia memiliki dua aspek, yaitu aspek yang bersifat jasmaniah dan aspek rohaniah.
Seorang pemikir Yunani kuno dan murid Hypocrates (ahli kedokteran) yang bernama Claudius Galenus (129-200).Claudius menyebutkan adanya empat tipe manusia, yaitu :
a. Sanguinikus
b. Melankholikus
c. Kholerikus
d. Flegmatikus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar