Pages

Kamis, 28 Maret 2013

Artikel Berdasarkan Diksi



E-Tiket Transjakarta Berlaku Mei

KEBAYORAN BARU – Mulai Mei 2013, seluruh [1]koridor Transjakarta akan menggunakan [2]sistem pembayaran [3]elektronik dengan menggunakan e-money. Setelah semua koridor menggunakan sistem [4]tiket elektronik, pembayaran dengan sistem karcis akan dihilangkan.
“Semua transaksi harus pakai e-money,” kata Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta Muhammad Akbar, Selasa (26/3). Pihak pengelola Transjakarta, lanjut dia, juga akan melakukan [5]sosialisasi agar pengguna segera beralih ke sistem pembayaran tersebut.
Menurut dia, sistem ini memiliki beberapa keunggulan. Selain lebih [6]efisien dalam segi waktu, yang juga tidak perlu khawatir uang kembalian kurang. Sebab, mesin akan memotong uang secara [7]otomatis dan cepat.
“Keuntungan dari sisi [8]manajemen, bisa mengurangi pengelolaan uang cash, sehingga resiko keamanan cukup terjamin,” kata dia.
Akbar mengaku, tidak mengetahui secara pasti berapa persen jumlah pengguna Transjakarta yang sudah memiliki e-money. Sebab kata dia, saat ini memang baru koridor satu Blok M-Kota yang menggunakan sistem tiket elektronik. Itu pun sifatnya masih [9]optional, artinya penumpang masih bisa memilih mau menggunakan e-money atau tiket karcis untuk dapat menaiki bus Transjakarta.
Namun, sambung Akbar dalam waktu dekat ini koridor tiga Kalideres-Harmoni juga sudah dapat menggunakan tiket elektronik .Selanjutnya, sistem tersebut akan diterapkan disemua koridor secara bertahap hingga Mei.”Di koridor tiga peralatannya sudah terpasang, mudah-mudahan bulan ini sudah bisa jalan,” ujar Akbar.
Septi (21 tahun) salah satu pengguna setia Transjakarta berpendapat, sistem tiket elektronik akan memudahkan penumpang karena akan mengurangi antrean. Selain itu, kata dia, sistem itu juga dapat mengurangi sampah.
“Setuju, karena lebih efektif dan go green. Tidak harus buang-buang kertas,” ujar dia yang basa menggunakan busway dikoridor Blok M-Kota ini. Namun ia belum memiliki tiket elektronik itu. Alasannya, karena tidak mengetahui cara penggunaannya.
Tiket elektronik itu menggunakan sistem uang elektronik (e-money) yang bekerja sama dengan lima bank, yaitu Bank DKI, BCA, Mandiri, BRI, dan BNI. Beberapa waktu lalu sistem ini [10]diluncurkan oleh Gubernur Joko Widodo.

Sumber          : REPUBLIKA / 27 MARET 2013 / HAL 25

Kata yang memenuhi diksi
Jenis diksi
Perbaikan/ arti kata
Koridor
Kata Bersinonim
Lorong
Sistem
Kata Serapan
System
Elektronik
Kata Serapan
Electronic
Tiket
Kata Bersinonim
Karcis
Sosialisasi
Kata Bersinonim
Menanamkan Kebiasaan
Efisien
Kata Bersinonim
Lebih Cepat
Otomatis
Kata Bersinonim
Langsung
Manajemen
Kata Serapan
Management
Opsional
Kata Bersinonim
Pilihan
Diluncurkan
Kata Bersinonim
Dikeluarkan

Sabtu, 12 Januari 2013

Perencanaan Penulisan Karya Ilmiah


Definisi Karya Ilmiah

Karya Ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan hasil-hasil penelitian ilmiah yang telah dilakukannya. Karya ilmiah juga biasa disebut karangan ilmiah. Menurut Brotowidjoyo karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodolog penulisan yang baik dan benar.

Adapun jenis karangan ilmiah yaitu:
1.       Makalah: karya tulis yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif (menurut bahasa, makalah berasal dari bahasa Arab yang berarti karangan).
2.       Kertas kerja: makalah yang memiliki tingkat analisis lebih serius, biasanya disajikan dalam lokakarya.
3.       Skripsi: karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasar pendapat orang lain
4.       Tesis: karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi.
5.       Disertasi: karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasar data dan fakta yang sahih dengan analisi yang terinci.

Menurut http://www.geocities.com/liacybercampus/pedomanskripsi,  karya ilmiah ada dua jenis, yaitu :
·         Karangan ilmiah, yaitu salah satu jenis karangan yang berisi serangkaian hasil pemikiran yang
diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya.
·         Laporan ilmiah, yaitu suatu wahana penyampaian berita, informasi, pengetahuan,atau gagasan dari seseorang kepada orang lain. Laporan ini dapat berbentuk lisan dan dapat berbentuk tulisan. Laporan yang disampaikan secara tertulis merupakan suatu karangan.. Jika laporan ini berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh dari hasil penelitian, pengamatan ataupun peninjauan, maka laporan ini termasuk jenis karangan ilmiah. Dengan kata lain, laporan ilmiah ialah sejenis karangan ilmiah yang mengupas masalah ilmu pengetahuan dan telnologi yang sengaja disusun untuk disampaikan kepada orang-orang tertentu dan dalam kesempatan tertentu.

Ciri – Ciri Karya Ilmiah

Ciri-ciri sebuah karya ilmiah dapat dikaji dari minimal empat aspek, yaitu :
1.       struktur sajian,
2.       komponen dan substansi,
3.       sikap penulis, dan
4.       penggunaan bahasa.
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak. Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua. Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Apa pun jenis karya ilmiah yang ditulis oleh ilmuwan atau akademisi – sebagaimana telah diuraikan pada bagian sebelumnya – harus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
·         Objektif. Keobjektifan ini menampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga, setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa pun dapat mengecek kebenaran dan keabsahanya.
·         Netral. Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat ‘mengajak’, ‘membujuk’, atau ‘mempengaruhi’ pembaca dihindarkan.
·         Sistematis. Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya. Dengan cara demkian, pembaca akan bisa mengikutinya dengan mudah alur uraiannya.
·         Logis. Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola induktif; sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan pola deduktif.
·         Menyajikan fakta (bukan emosi atau perasaan). Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan yang emosional (menggebu-gebu seperti orang berkampanye, perasaan sedih seperti orang berkabung, perasaan senang seperti orang mendapatkan hadiah, dan perasaan marah seperti orang bertengkar) hendaknya dihindarkan. 

Tahap-tahap penulisan karya ilmiah

Sebelum ingin menulis karya ilmiah, sebaiknya kita haruslah memperhatikan tahapan-tahapan dalam penulisan karya ilmiah. Tahap persiapan mencakup kegiatan menemukan masalah atau mengajukan masalah yang akan dibahas dalam penelitian. Masalah yang ditemukan itu didukung oleh latar belakang, identifikasi masalah, batasan, dan rumusan masalah.

Tahapan Penulisan Ilmiah
1.       Tahap Pemilihan Topik atau Pokok Bahasan
2.       Tahap Pengumpulan Informasi dan Bahan
3.       Tahap Evaluasi Informasi dan Bahan
4.       Tahap Pengelolaan Pokok-pokok Pikiran
5.       Tahap Penulisan
6.       Tahap Penyuntingan

Hal penting dalam penulisan ilmiah:
a.       Gaya penulisan dalam membuat pernyataan ilmiah harus jelas dan tepat dalam penyampaian pesan yang bersifat reproduktif dan impersonal.
b.      Teknik notasi dalam menyebutkan sumber dari pengetahuan ilmiah yang dipergunakan dalam penulisan
c.       Penulisan ilmiah harus menggunakan bahasa yang baik dan benar.
d.      Karena bersifat reproduktif, penerima pesan harus mendapat kopi yang sama dengan si pemberi pesan.
e.      Karena bersifat impersonal, tulisan ilmiah tidak boleh menggunakan pernyataan yang menggunakan kata ganti penulisnya.
f.        Dalam tulisan ilmiah, sering digunakan kalimat pasif.
g.       Pembahasan secara ilmiah mengharuskan kita berpaling kepada pengetahuan-pengetahuan ilmiah sebagai premis argumentasi (sumber kutipan).
h.      Teknik notasi ilmiah dapat menggunakan catatan kaki, tapi lebih disarankan menggunakan teknik kutipan dan umber rujukan.
Keterampilan yang diperlukan dalam menulis ilmiah :
·         Keterampilan bahasa (ejaan, pilihan dan bentikan kata, kalimat, paragraf)
·         Keterampilan penyajian (sistematika penyajian judul, subjudul, sub-subjudul)
·         Keterampilan perwajahan (format, ukuran kertas, jenis kertas, tipe huruf, penjilidan, bibliografi, apendiks, lampiran).
Anjuran dalam membuat kerya ilmiah :
·         Lakukan penelitian/pengamatan untuk mencari bukti penunjang yang mendukung topik tulisan
·         Tunjukkan adanya kematangan berpikir
·         Bersikaplah sadar akan adanya perbedaan pendapat/ pandangan dari orang lain terhadap topik tulisannya
·         Gunakan nada positif dan menghindari keragu-raguan
·         Berasumsilah bahwa pembaca itu pandai
Hal yang harus di hindari dalam penulisan karya ilmiah :
1)      Jangan membuat pembaca bosan
2)      Jangan memberikan informasi yang tidak perlu
3)       Jangan membuat bingung pembaca
4)       Jangan menyerang pembaca yang tidak sependapat
5)       Jangan mengecewakan pembaca
6)       Jangan menggunakan nada yang bersifat apologi terhadap hal yang ditulisnya
7)       Jangan menyampaikan masalah/kasus dengan pernyataan yang berlebihan
8)       Jangan menggunakan bahasa yang ekstrim dan emosional



Referensi :

Kamis, 03 Januari 2013

Kutipan, Abstrak, dan Daftar Pustaka


A.      KUTIPAN


Kutipan adalah salinan kalimat,paragraph,atau paendapat dari seorang pengarang atau ucapan orang terkenal karena keahliannya,baik yang terdapat dalam buku,jurnal,baik yang melalui media cetak maupun elektronik.menurut kamus besar bahasa Indonesia,mengutip adalah mengambil perkataan atau kalimat dari buku atau yang lainnya.mengutip itu berbeda dengan plagiat.plagiat adalah mengambul karangan karangan atau pendapat orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan atau pendapat sendiri.

Jenis-jenis Kutipan :

Pada umumnya kutipan dapat dibedakan mmenjadi 2 macam, yaitu:
1.       Kutipam langsung (Direct Quotation)
Adalah kutipan yang dilakukan persis seperti sumber aslinya, kata-kata yang digunakan sama seperti bahan aslinya.Kutipan langsung biasanya digunakan untuk hal-hal sebagai berikut:
a)    untuk mengutip rumus atau model matematika
b)    untuk mengutip peraturan-peraturanhukum, surat keputudsan, surat perintah.
c)    untuk mengutip peribahasa, puisi, karyadrama, dan kata-kata mutiara.
d)    untuk mengutip beberapa definisi yang dinyatakan dalam kata-kata yang sudah pasti.
e)    untuk memgutip beberapa pernyataan ilmiah yang jika dinyatakan dalam bentuk lain dikhawatirkan akan kehilangan maknanya.
Kutipan langsung dibagi menjadi 2,yaitu:
a)    Kutipan langsung pendek (short direct quotation)
Adalah kutipan langsung yang panjangnya tidak nmelebihi tiga baris ketikan. Kutipan yang demikian dimasukkan dalam teks dengan memberikan tanda petik dyantara bahan yang dikutip. Kalau kutipan itu perlu dihilangkan beberapa kata atau bagian dari kalimat, maka pada awal kalimat diberi titik tiga buah.
b)    Kutipan langsung panjang (Long Direct Quotation)
adalah kutipan langsung yang panjangnya lebih dari tiga baris ketikkan. Kutipan tersebuut diberi tempat sendiri, dalam alinea baru yang berdiri sendiri, diketik dengan satu spasi, dan lebar jorokkan kedalam dan kalimat pertama adalah tujuh ketukan huruf dari garis tepi yang baru, sedangkan baris kedua dan seterusnya dimulai sesudah dua ketukan huruf dari garis tepi kiri, serta tidak ditulis antara tanda petik.
2.    Kutipan tidak langsung (Indirect Quotation atau paraphrase)
adalah kutipan yang tidak persis sama seperti bahan aslinya. Kutipan ini merupakan suatu ketikan pokok-pokok pikiran atau ringkasan kesimpulan menurut jalan pikirasn dan bahasa pengutip sendiri. Kutipan ini tidak dituliskkan diantara tanda petik, melainkan langsung dimasukkan dalam kalimat atau alinea.
Kutipan tidak langsung dibedekkan mennjadi dua, yaitu:
a.  kutipsm tidsk langsung pendek(short indirect quotation)
adalah kutipan tidak langsung yang terdiri dari satu alinea atau kurang.
b.  kutipan tidak langsung panjang(long indirect quotation)
adalah kutipan tidak langsung yang terdiri lebih dari satu alinea.

Cara Membuat Kutipan
Ada tiga cara menempatkan sumber kutipan dalam tulisan, yaitu:
·         cara ringkas, yaitu cara menempatkan sumber kutipan dibelakang bahan yang dikutip. Sumber kutipan ini ditukiskan diantara tanda kurung dengan menyebutkan nama pengarang, tahun penerbitan, dan halaman yang dikutip.
·         cara langsung, yaitu cara menempatkan sumber kutipan langsung dibawah sumber kutipan langsung dibawah pernyataan yang dikutip. Antara pernyataan atau teks dalam tulisan dengan sumber kutipan dipusahkan dengan garis lurus sepanjang garis teks. Jarak garis pemisah dengan teks adalah satu spasi dan jarak garis pemisah dengan sumber kutipan adalah dua spasi, sedangkan garis baris dari kutipan itu sendiri adalah satu spasi
·         cara menempatkan sumber kutipan di kaki halaman, cara ini lazim dfisebut footnote (catatan kaki) dan cara ini lebih banyak dianut dalam penulisan skripsi. Antara bagian teks dengan footnote dipisahkan dengan garis lurus sepanjang dua inci dan jarak baris antara garis pemisah dengan teks adalah satu setengah spasi, sedangkan jarak baris antara garis pemisah atau footnote adalah dua spasi.indensi untuk footnote seperti indensi alines bsru dalam teks. Jarak baris dalam footnote adalah satu spasi, sedangkan jarak antara footnote satu dengan footnote lain dalam tiap halaman adalah dua spasi.

Contoh Kutipan :
Menurut Gorys Keraf dalam bukunya Argumentasi dan Narasi (1983:3), argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara.

B. ABSTRAK

Abstrak adalah sajian cermat dan singkat mengenai inti suatu karya ilmiah tanpa tambahan ataupun kritik dan tanggapan pembuatannya.
Fungsi abstrak, agar pembaca dapat memutuskan perlu tidaknya keseluruhan penulisan ilmiah dibaca atau dipelajari.
Isi abstrak :
1. Alasan dan tujuan penelitian
2. Metode penelitian
3. Analisis hasil penelitian
4. Kesimpulan
Bentuk abstrak :
1. gaya penulisan : kalimat aktif singkat dan jelas
2. jumlah kata : sebanyak-banyaknya 200 kata
Jenis-jenis abstrak :
Abstrak dalam sebuah penulisan karya ilmiah memiliki beberapa jenis penulisan berdasarkan isinya. Abstrak dapat diklasifikasikan dalam dua jenis, yaitu sebagai berikut.
o   Abstrak indikatif adalah abstrak yang menyajikan uraian secara singkat mengenai masalah yang terkandung dalam laporan atau karya ilmiah lengkapnya. Abstrak indikatif bertujuan agar pembaca mengetahui isi informasi tanpa memadatkan isi informasi aslinya dan hanya memberikan indikasi sasaran cakupan tulisan. Maka, pembaca dapat mempertimbangkan apakan tulisan asli perlu dibaca atau tidak.
o   Abstrak informatif adalah miniatur laporan atau karya ilmiah asli dengan menyajikan data dan informasi secara lengkap sehingga pembaca tidak perlu lagi membaca tulisan aslinya, kecuali untuk mendalaminya. Dalam abstrak informatif, disajikan keseluruhan tulisan asli dalam bentuk mini. Seperti, judul, penulis, institusi, tujuan, metode dan analisis laporan, hasil penelitian, dan simpulan.


C.  Daftar Pustaka

Daftar pustaka yaitu suatu daftar yang berisi semua sumber bacaan yang digunakan sebagai bahan acuan dalam penulisan karya ilmiah seperti Makalah, Skripsi, Tugas Akhir, Laporan, Thesis,dan penelitian. Pemilihan daftar pustaka ini harus benar-benar sesuai dengan pokok permasalahan yang dibahas dalam makalah. Mahasiswa, Dosen, Siswa tidak boleh mencantumkan nama/judul buku, artikel/jurnal serta dokumen lainnya baik cetak maupun internet yang tidak terdapat dalam daftar pustaka ini.
Mengingat arti Penting dari bagian karya ilmiah yang satu ini, maka mahasiswa, dosen,siswa maupun masyarakat umum lainnya perlu mengetahui Cara dan Teknik Penulisan Daftar Pustaka yang baik dan benar. Ada beberapa komponen dalam Teknik Penulisan Daftar Pustaka yaitu :

a.       Nama penulis dan nama keluarga (jika ada)
b.      Ditempatkannya didepan nama kecil
c.       Tahun Penerbitan
d.      Judul Buku
e.      Tempat Penerbitan
f.        Nama Penerbit

Adapun beberapa ketentuan serta aturan cara Penulisan Daftar Pustaka yang baik dan benar yaitu :
o   Bagi penulis yang menggunakan marga/keluarga , nama marga/keluarganya ditulis terlebih dahulu, sedangkan untuk penulis yang tidak menggunakan nama marga / keluarga , diawali dengan penulisan nama akhir / belakang kecuali nama Cina.
o   Gelar kesarjanaan penulis tidak perlu dicantumkan dalam daftar pustaka
o   Judul buku dicetak miring atau digarisbawahi pada setiap kata, jadi tidak dibuat garis bawah yang bersambung sepanjang judul
o   Baris pertama diketik mulai ketukan pertama sedangkan baris kedua dan seterusnya diketik mulai ketukan ke-7
o   Jarak antara baris satu dengan baris berikutnya satu spasi
o   Jarak antara sumber satu dengan sumber berikutnya dua spasi
Sedangkan untuk Cara Penulisan Daftar Pustaka dan teknik Penulisan Daftar Pustaka dibedakan berdasarkan sumbernya yaitu sumber dari Jurnal , buku, Internet, Peraturan Pemerintah , Perundang-undangan, Makalah, Karya Tulis serta Surat Kabar / Koran.

Beberapa Contoh Penulisan yang baik dan benar :
a)      1Dali S. Naga, Pengantar Teori Sekor pada Pengukuran Pendidikan (Jakarta: Besbats, 1992), h.306.
b)      4Ronald K. Hambleton, H. Swaminathan dan H. Jane Rogers, Fundamentals of Item Response Theory (London: Sage Publications, 1991), hh. 12-13.
c)       5Wilson, John A. R.,et al.Psychological Foundation of Learning and Teaching.New York: McGraw-Hill Book Company, 2004.


Referensi  :





Sabtu, 03 November 2012

Bagaimana cara membuat blog yang baik


Blog yang menarik itu merupakan blog yang banyak pengunjungnya. Karena tidak mungkin suatu blog akan banyak pengunjungnya jika tidak menarik. Dan supaya blog kita menarik ada langkah-langkah atau cara-caranya yang bisa menambah minat pengunjung blog kita untuk membaca artikel-artikel yang kita post di dalamnya. Antara lain:
·        Gunakan bahasa yang baik dan benar yang masuk kategori EYD,maksudnya seperti  orang pintar bukan orang yang pandai merangkai kata kata,tapi justru orang yang pandai menyederhanakan kata kata agar lebih mudah di pahamai.

·        Memberikan design yang simple tapi menarik .

·        Saya bukan mendukung blog copy paste tapi alangkah lebih baik Jika point pertama terlalu berat maka ambil inti dari artikel yang kita copas tersebut dan coba anda kembangkan sendiri,itu lebih baik.

·        Tidak boleh copas karya tulisan orang lain tanpa mencantumkan nama si penulis untuk memasukkan karyanya dalam blog kita karena itu sama saja plagiat.

·        Artikel tak perlu panjang-panjang minimal 300 karakter,sekarang untuk apa artikel panjang panjang jika membuat pusing pembaca dengan kalimat kalimat yang tak jelas.

Mungkin hanya sekian yang dapat saya berikan pada artikel ini. Apabila ada kata-kata atau cara yang tidak sesuai mohon maaf. Semoga artikel ini bermanfaat, terima kasih .

Referensi :

Tanda Baca


Tanda baca merupakan simbol atau tanda yang digunakan untuk memberi isyarat pada pembaca agar melakukan sesuatu pada bacaan.

Macam-macam tanda baca antara lain :
a. Huruf besar
·         Digunakan pada awal kalimat,
·         Awalan penulisan nama,
·         Huruf pertama gelaran kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang,
·         Sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
·         dll
Contoh  :  Ruri
                Prof. Hasanudin
       Indonesia

b. Tanda titik ( . )
Digunakan pada akhir kalimat,kata dan akhir singkatan nama.
Contoh :  Anak itu sedang mengerjakan tugas rumahnya.

c. Tanda Tanya ( ? )
Digunakan pada kalimat yang bersifat pertanyaan.
Contoh:  Siapa nama kamu ?

d. Tanda koma ( , )
Digunakan apabila ingin berhenti sejenak pada saat membaca.
Contoh:  Berikan baju ini kepada adikmu,ali.

e. Tanda seru ( ! )
Digunakan pada kalimat seruan, perintah, atau menyatakan perasaan emosi.
Contoh :  Kerjakan tugasmu sekarang !

f. Tanda titik dua ( : )
Digunakan pada suatu akhir pernyataan dan mempunyai rangkaian.
Contoh :  Yang perlu dibawa antara lain : baju, obat, makanan ringan.

g. Tanda titik koma ( ; )
Digunakan untuk memisahkan bagian-bagan yang setara.
Contoh:  Perutnya lapar; dia tidak mau makan

h. Tanda kurung ( )
Digunakan untuk menjelaskan suatu istilah yang belum banyak diketahui oleh khalayak.
Contoh: Pendaki itu berasal dari (kota) Surabaya.

i. Tanda hubung ( - )
Digunakan untuk menggabungkan dua kata yang sama.
Contoh: Rata-rata , Sama-sama

j. Tanda petik  (“…”) (‘…’)
Digunakan untuk menandai ucapan, kutipan, frasa.
Contoh: “Kamu yang urus semuanya ya”.

k. Tanda garis miring ( / )
Digunakan untuk menantadan atau. Juga bisa digunakan untuk pemisahan nomor surat.
Contoh :  Dikirim lewat jalur darat/laut.


referensi :

Rabu, 02 Mei 2012

Teori Pengambilan Keputusan


Teori pengambilan keputusan juga dikatakan sebagai teori tentang pemilihan alternative terbaik, teori tentang pemilihan peluang peristiwa yang paling mendatangkan manfaat optimal.
Tujuan dibangunnya teori pengambilan keputusan adalah membantu terwujudnya kondisi pemaksimuman harapan (maximizing expectation). Harapan atas setiap keputusan ditentukan oleh setiap hasil yang potensial (potential outcome), dari seluruh nilai yang merupakan bagian dari setiap konsekuensi logis, atau konsekuensi yang mungkin terjadi (possible consequence) dari tindakan tertentu. Jika suatu tindakan akan dilaksanakan, maka probabilitas akan mengikuti gambaran tindakan yang akan dilaksanakan.
Jenis pengambilan keputusan:

1.    Pengambilan keputusan terprogram :

Jenis pengambilan keputusan ini.mengandung suatu respons otomatik terhadap kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Masalah yang bersifat pengulangan dan rutin dapat diselesaikan dengan pengambilan keputusan jenis ini. Tantangan yang besar bagi seorang analis adalah mengetahui jenis-jenis keputusan ini dan memberikan atau menyediakan metode-metode untuk melaksanakan pengambilan keputusan yang terprogram di mana saja. Agar pengambilan keputusan harus didefinisikan dan dinyatakan secara jelas. Bila hal ini dapat dilaksanakan, pekerjaan selanjutnya hanyalah mengembangkan suatu algoritma untuk membuat keputusan rutin dan otomatik.
Dalam kebanyakan organisasi terdapat kesempatan-kesempatan untuk melaksanakan pengambilan keputusan terprogram karena banyak keputusan diambil sesuai dengan prosedur pelaksanaan standar yang sifatnya rutin. Akibat pelaksanaan pengambilan keputusan yang terprogram ini adalah membebaskan manajemen untuk tugas-tugas yang lebih penting.


2.    Pengambilan keputusan tidak terprogram:
menunjukkan proses yang berhubungan dengan masalah – masalah yang tidak jelas. Dengan kata lain, pengambilan keputusan jenis ini meliputi proses- proses pengambilan keputusan untuk menjawab masalah-masalah yang kurang dapat didefinisikan. Masalah-masalah ini umumnya bersifat kompleks, hanya sedikit parameter – parameter yang diketahui dan kebanyakan parameter yang diketahui bersifat probabilistik. Untuk menjawab masalah ini diperlukan seluruh bakat dan keahlian dari pengambilan keputusan, ditambah dengan bantuan sistem informasi. Hal ini dimaksud untuk mendapatkan keputusan tidak terprogram dengan baik. Perluasan fasilitas fasilitas pabrik, pengembangan produk baru, pengolahan dan pengiklanan kebijaksanaan- kebijaksanaan, manajemen kepegawaian, dan perpaduan semuanya adalah contoh masalah-masalah yang memerlukan keputusan-keputusan yang tidak terprogram. Sangat banyak waktu yang dikorbankan oleh pegawai-pegawai tinggi pemerintahan, pemimpin-pemimpin perusahaan, administrator sekolah dan manajer organisasi lainnya dalam menjawab masalah dan mengatasi konflik. Ukuran keberhasilan mereka dapat dihubungkan secara langsung
Misalkan : Pengalaman manajer merupakan hal yang sangat penting didalam pengambilan keputusan tidak terprogram. Keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain adalah keputusan tidak terstruktur yang jarang terjadi.

Contoh kasus : suatu organisasi/perusahaan diberikan kepercayaan untuk menjalankan suatu project di luar kota. Dan diputuskan project berjalan selama satu bulan. Dan ternyata saat project sedang berjalan di tengah-tengah proses, terjadi permasalahan kekurangan personil untuk mengatasi project tersebut dan dikhawatirkan project tidak akan selesai pada tenggat waktu yang telah ditentukan dan waktunya semakin mepet, maka untuk memperlancar project tersebut pimpinan dapat memutuskan untuk menambahkan personilnya untuk memperlancar project tersebut walaupun akan ada pengeluaran tambahan untuk pengiriman personil tersebut bagi organisasi tersebut.